Pantas, jika
bunga yang indah banyak sekali kumbang menghinggapinya.
Pantas, jika langit malam yang indah banyak bintang menemaninya.
Pantas, jika lautan bening nan luas banyak sekali mutiara hidup di dalamnya.
Itu semua karena mereka memiliki kelebihan yang mampu membutakan setiap mata yang melihat.
Jika bunga tidak indah nan layu, tidak akan ada kumbang yang mau menghinggapinya.
Jika langit malam gelap nan mencekam, tidak akan ada bintang yang menemaninya.
Jika lautan sempit nan tandus, tidak akan ada mutiara indah yang hidup di dalamnya.
Yaa Robb, hamba merasa hati ini telah kotor karena menganggap sudah cukup sosok itulah yang pantas bersemayam dalam qalbu.
Mata ini sudah sangat buta karena melihat sosok yang hamba anggap begitu indah.
Mulut ini telah munafik karena sudah berani mengingkari dzikir dengan menyebut namanya.
Hukum aku yaa Robb...
Jika bunga indah dapat Kau layukan, mengapa hati ini tak Kau biarkan hampa saja dari keberadaannya?
Jika langit malam dapat Kau gelapkan, mengapa mata ini tak Kau butakan saja dari pandangannya?
Jika lautan dapat Kau tanduskan, mengapa mulut ini tak Kau keringkan pula agar hamba tak mengucap terus namanya?
Yaa Robb, bukannya hamba tak ingin merasakan anugerah itu semua, namun hamba ingin ketika mencintai seseorang muncul dari kekurangan yang Ia miliki agar hamba terhindar dari sifat kesombongan dan hamba sadar akan semua kekurangan yang abadi dalam diri ini...
Pantas, jika langit malam yang indah banyak bintang menemaninya.
Pantas, jika lautan bening nan luas banyak sekali mutiara hidup di dalamnya.
Itu semua karena mereka memiliki kelebihan yang mampu membutakan setiap mata yang melihat.
Jika bunga tidak indah nan layu, tidak akan ada kumbang yang mau menghinggapinya.
Jika langit malam gelap nan mencekam, tidak akan ada bintang yang menemaninya.
Jika lautan sempit nan tandus, tidak akan ada mutiara indah yang hidup di dalamnya.
Yaa Robb, hamba merasa hati ini telah kotor karena menganggap sudah cukup sosok itulah yang pantas bersemayam dalam qalbu.
Mata ini sudah sangat buta karena melihat sosok yang hamba anggap begitu indah.
Mulut ini telah munafik karena sudah berani mengingkari dzikir dengan menyebut namanya.
Hukum aku yaa Robb...
Jika bunga indah dapat Kau layukan, mengapa hati ini tak Kau biarkan hampa saja dari keberadaannya?
Jika langit malam dapat Kau gelapkan, mengapa mata ini tak Kau butakan saja dari pandangannya?
Jika lautan dapat Kau tanduskan, mengapa mulut ini tak Kau keringkan pula agar hamba tak mengucap terus namanya?
Yaa Robb, bukannya hamba tak ingin merasakan anugerah itu semua, namun hamba ingin ketika mencintai seseorang muncul dari kekurangan yang Ia miliki agar hamba terhindar dari sifat kesombongan dan hamba sadar akan semua kekurangan yang abadi dalam diri ini...












0 komentar:
Posting Komentar