Berawal dari penafsiran Islam radikal dan teokrasi Islam yang di gagas oleh Khomeini. Jutaan orang Iran menolak, dan ribuan orang dieksekusi tanpa diadili sebagai pesan kepada seluruh lapisan masyarakat. Sehingga munculah sebuah kelicikan antara Iran dan Amerika.
Lalu mengapa Khomeini sepertinya menjadi aktor utama dalam konspirasi Yahudi dan Iran? Diketahui bahwa Khomeini adalah seorang agen Barat sebelum menduduki kekuasaannya pada tahun 1979. Khomeini sendiri merangkap agen badan intelijen Inggris dan Amerika, yang berbagi visi atas pemerintahan fasis global.
The Voice of Iran melaporkan bahwa “Sejak masih sekolah, Khomeini menerima bayaran setiap bulannya dari agen Barat dan melakukan kontak secara tetap dengan tuannya.”
Dari itulah, Amerika dan Iran secara terus-menerus menggunakan gambar sandera Amerika oleh pengikut Syi’ah radikal Iran untuk tujuan kepentingan politik mereka. Seolah-olah rakyat Amerika dan Iranlah yang menderita karena terjadi pemisahan yang tidak wajar antara kedua negara.
Satu-satunya cara mereka, agar sebuah pemerintahan fasis global dapat diterima oleh masyarakat dunia adalah dengan membuat ritual berupa Perang Dunia Ketiga.
Jadi, mereka menjadi saling membenci, para penguasa totaliter Amerika dan Iran bergantung satu sama lain secara politik dan psikologis untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Selama mengalami kesulitan ekonomi dan pergolakan politik yang semakin intens, para penguasa dari kedua negara menggunakan taktik yang paling umum untuk menutupi kekurangan mereka sendiri dan dalam rangka melindungi kekuasaan mereka yaitu, ketakutan. [nr/islampos/illuminatiterorism]












0 komentar:
Posting Komentar